Jumat, 16 November 2012

Kisah Tunas Kecil

Tanah tempat dimana aku berpijak,begitu penuh berkah Ilahi, seolah ia merupakan tempat pembaringan terakhir bagi segala bentuk kehidupan, juga tempat asal mula kehidupan itu berawal.Tempat menyemai benih harapan,tempat memanen buah kehidupan.
Aku adalah tunas kecil yang beruntung karena telah ditakdirkan tumbuh ditanah yang subur ini.Sebuah surga kecil dimana sinar matahari yang begitu melimpah ruah,dengan air yang tiada hentinya mengalir dari celah-celah batu.
Dihamparan luas ini mereka tampak begitu terampil dan begitu cekatan dalam bekerja. Merekapun tak memerlukan atap untuk bekerja,langit adalah atap mereka.Ketekunan,kerja keras serta doa adalah kekuatan mereka.
Aku adalah tunas kecil yang berbahagia karena bisa berbagi kehidupan dengan manusia-manusia jujur nan bersahaja ini .Peluh dan gurat mereka adalah simbol perjuangan,walau bekerja ditempat kubangan yang kotor,bau dan becek namun segala daya upaya mereka bersih.
Jika aku tumbuh besar nanti aku rela berkorban untuk dirinya.Kematianku takkan sia-sia,karena kuyakin tangan tulus ini akan menabur kembali benih-benih kehidupan yang kelak akan berguna bagi sesama.
Hartono Beny hidayat
www.duniasastra.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar