Tanah tempat
dimana aku berpijak,begitu penuh berkah Ilahi, seolah ia merupakan
tempat pembaringan terakhir bagi segala bentuk kehidupan, juga tempat
asal mula kehidupan itu berawal.Tempat menyemai benih harapan,tempat
memanen buah kehidupan.
Aku adalah tunas kecil yang beruntung karena telah ditakdirkan tumbuh
ditanah yang subur ini.Sebuah surga kecil dimana sinar matahari yang
begitu melimpah ruah,dengan air yang tiada hentinya mengalir dari
celah-celah batu.
Dihamparan luas ini mereka tampak begitu terampil dan begitu cekatan dalam bekerja. Merekapun tak memerlukan atap untuk bekerja,langit adalah atap mereka.Ketekunan,kerja keras serta doa adalah kekuatan mereka.
Aku adalah
tunas kecil yang berbahagia karena bisa berbagi kehidupan dengan
manusia-manusia jujur nan bersahaja ini .Peluh dan gurat mereka adalah
simbol perjuangan,walau bekerja ditempat kubangan yang kotor,bau dan
becek namun segala daya upaya mereka bersih.
Jika aku tumbuh
besar nanti aku rela berkorban untuk dirinya.Kematianku takkan
sia-sia,karena kuyakin tangan tulus ini akan menabur kembali benih-benih kehidupan yang kelak akan berguna bagi sesama.
Hartono Beny hidayat
www.duniasastra.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar