Jumat, 16 November 2012

Sampaikan Maafku Kepada sepasang Kekasih Itu


Tuhan !....dalam kekerdilanku, mengapa engkau menghadirkan cinta yang sulit kugapai, cinta yang mustahil kuraih...

Tuhan mengapa kau anugerahkan cinta yang tak mungkin tuk bersatu....

Berilah aku Tuhan...... cinta yang biasa-biasa saja, sebuah cinta yang datang menjemput dan mengangkat jiwaku dari kegelapan.

Sebuah kekuatan yang mengikatku untuk saling  memberi dan menerima...
Mengapa Tuhan kau anugerahi semua itu ?.....tak habis kuberpikir -dari ketersendirianku yang mencekam, kau bukakan mataku dari sesuatu yang tak nyata....

Kau hidupkan dan kau restui impian itu....tanpa kau ketahui , bahwa kelak akan ada yang terluka dari kegilaanku ini.....

Tuhan...Engkau  telah membangunkan  hasrat , yang dulu pernah aku kubur jauh-jauh dari harapanku....

Dulu aku pernah bersumpah pada-Mu untuk tidak melihat cinta , sebelum kudapat membangun kembali rerentuhan puing-puing jiwaku....namun kini hatiku tak kuasa untuk mempalingkan rasa dihati....

Maafkan aku Tuhan, maafkanlah hambamu yang fana ini....aku tak dapat meneruskan kisah-kasihku  kembali....karena aku tetaplah jiwa yang kerdil, tak sanggup aku menertawakan kepedihanku dan mengukir airmataku dalam  keindahan syair-syair yang sebenarnya adalah tertawaan dan tarian kekerdilanku........

Dalam kekerdilan dan ketersendirianku yang mencekam  , aku mengharap Engkau masih mau memahkotai jiwaku...karena hanya dengan mahkota duri itulah aku memiliki arti ,sekaligus berbangga terhadap cermin-cermin mata hati.

Tuhan Yang Maha Pengasih ...Pemilik segala keindahan, sampaikanlah rasa penyesalanku terhadap sepasang kekasih itu lewat tiupan kalam keilahian-Mu ...sampaikanlah rasa penyesalanku, kedalam hatinya- atas semua kegilaanku  ini....atas segala kebodohanku yang telah memasuki kehidupan mereka....yang dengan mata tertutup dan kaki yang tak berpijak pada bumi, aku dengan lancang mencuri dan mencium keharuman bunga itu.....maka maafkan...maafkanlah atas kekerdilanku itu....

www.duniasastra.com
Hartono Beny Hidayat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar